Selasa, 24 Mei 2011

sebuah pertemuan

Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan

Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan


Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan, tika aku
Diuji dengan dugaan?
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala

Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan

Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan


Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina


Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan

Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi

Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman

Senin, 09 Mei 2011

Hari

Mentari mulai menyinari bumi
Saat aku mulai terbangu dari mimpi
Seketika aku sadar bahwa ini hari baru
Hari kemarin, biarlah berlalu
Tak ada penyesalan atas apa yang kulakukan hari kemarin
Biarlah kesalahanku menjadi pelajaran bagiku
Tuk meraih hidup yang lebih baik
Dan hari ini ku mencoba memulai langkah tuk terus mengarungi hidup
Dengan bekal pelajaran yang tlah kudapat hari kemarin
Dan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
Begitupun hari esok
Kan kujadikan lebih baik dari hari ini

Dan setiap insan haruslah seperti itu
Agar tidak merugi atau bahkan celaka
Ini bukan tentang aku
Tapi mtaentang kita semua
Yang merasa tahu akan arti menjalani hidup
seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagung nya yang selalu memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian.petani tersebut mengakui ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi -bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga -tetangga di sekitar perkebunannya.

"mengapa anda membagi - bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga -tetangga anda? bukankah mereka mengikuti kontes ini setiap tahunnya?"
tanya sang wartawan.

"tak tahukah anda?"jawab petani itu.
"bahwa angin mnerbangkan serbuk sari dari bunga - bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang lain.bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang di tebarkan juga buruk. ini justru menurunkan kualitas jagung saya. bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Minggu, 01 Mei 2011

Bila tubuh ini bisa bergerak sendiri, tubuh ini akan berbuat sesuatu yang baik dan menambah pahala dan dia melakukanya turus menurus tanpa henti. sebulum dia terkubur dalam tanah.

Bila tumbuhan- tumbuhan bisa berteriak, dia akan berteriak"Wahai semua yang ada di alam ini, mangapa, mengapa, MENGAPA manusia seperti ini ?".

Bila hewan- hewan bisa tertawa, dia akan tertawa tebahak- bahak karena melihat kebodohan kalian.

Bila angin bisa bicara atau membisikimu. dia akan menegurmu,membisikimu,dan memperingatkanmu bilamana engkau berdusta, dia membisikimu dengan kata kata yang meluluhkan hati, menyadarkan diri, dan memjernihkan pikiran.

Bila tanah bisa bergerak, dia akan menguburmu hidup- hidup karena kesombonganmu terhadap rizki Allah.

Bila ari bisa memberitahu, dia akan memberitahumu tentang kenikmatan- kenikmatan surga yang tidak bisa di lihat oleh mata, tersirat dalam hati,dan terselip dalam pikiran manusia.

Bila api bisa munjelaskan, dia akan menjelaskan tentang perihnya siksa neraka yang amat menyakitkan.

Bila Allah sudah tidak sayang dengan kita, Allah akan melenyapkan semua manusia dan alam semesta ini.



wahai manusia bertaubatlah kalian sebelum manusia bagai kapas, sebelum gunung bagai anai-anai, sebelum terompet berbunyi, sebelum tubuh ini bergerak sendiri dan bicara tentang semua yang engkaulakukan.

jngan lihat dri bntuk krn kau takkan tau maknanya

ku pandang sebelah mata, sosok kecil, terkepung, tergeletak, dan terkucilkan,..

mata hatiku memandang terseret rasa iba,.

kutanya,.." apa yang engkau inpikan.?"

"aq ingin kenjadi 'tangan diatas'."lanturnya tak menunggu lama,.

pikiranku menyatu dengan hati, bersatu erat terbitlah kesimpulan.

sosok terkucil, menyimpan sesuatu nyang beras.



dimana kau memandang jangan kau lihat dari apa yang terlihat

cobalah mencari jawaban sendiri